We're Living in The SMtown

Create your own banner at mybannermaker.com!

Thursday, 20 June 2013

[Fanfiction] The X Part 1 : Pengenalan


Part 1
Pengenalan


EXO planet, merupakan salah satu planet yang berada di salah satu galaksi yang cukup jauh dari galaksi bumi, bima sakti. Mungkin, itulah sebabnya planet ini memang belum banyak diketahui oleh orang lain. Kebanyakan dari para ilmuwan dunia menyebut planet ini dengan kode SM-4 yang diperkirakan memiliki keadaan alam yang mirip dengan keadaan di bumi, dengan ketersediaan oksigen dan juga adanya air. Meskipun begitu, tidak ada seorang ilmuwan pun yang memperkirakan bahwa adanya tanda kehidupan di planet ini. Akan tetapi..sebenarnya..disini terdapat kehidupan dengan peradaban lebih tinggi di planet bumi.

Bukan hanya peradaban, mahluk di planet EXO merupakan mahluk dengan tingkat evolusi tertinggi. Setiap orang di planet EXO memiliki kekuatan tersendiri, dengan tingkat penyembuhan mereka yang terbilang sangat cepat. Selain evolusi mereka dibilang tinggi, mereka memiliki tingkat penyembuhan yang sangat cepat, dan teknologi mereka bisa dibilang sangat maju. Akan tapi tingkat kehidupan dan reproduksi  mahluk disana bisa dibilang rendah.

Saat ini planet EXO dihuni sekitar 100.000 jiwa, memang bisa disebut sedikit bila dibandingkan dengan di bumi. Di planet ini terdapat 2 negara yang memiliki tingkat persaudaraan yang kuat, yakni EXO-K dan EXO-M. Ok, disini bukan ingin menceritakan tentang EXO planet maupun alasan terbentuknya planet tersebut menjadi 2 negara, tapi cerita ini akan mengisahkan salah seorang penduduk disana.

“Strike 2.”

“Ayo Kai! Kau pasti bisa!” teriak seorang namja dengan rambut kriting yang aneh dari arah kursi pemain, Chanyeol.

Sayang, meskipun hyungnya telah memberikan semangat padanya, Kai tetap tidak bisa memukul bola yang datang. Pada akhirnya, team mereka kalah dan hal itu membuat Kai cukup kecewa dan itu membuatnya terus mengutuk dirinya sendiri sambil meremas-remas rambutnya.

“Hey saeng, ini bukan salahmu. Mungkin sudah takdirnya kalau sekolah kita kalah.” Chanyeol mencoba menenangkan.

Kai yang sedang menundukkan kepalanya hanya terdiam dan membalas hyungnya dengan anggukan pelan. Meskipun dia sedikit mual karena sejak masuk kedalam bis dia terus menundukkan kepalanya, tapi entah mengapa dia cukup enggan untuk mengangkat kepalanya, ya..malu mungkin.

Chanyeol yang melihat keadaan adiknya itu membiarkan Kai untuk merenung sepuasnya. Dia pikir tak ada lagi yang bisa dilakukannya kalau adiknya sudah seperti itu. Apa yang harus dilakukannya saat ini? Apa harus dia bakar adiknya itu agar dia tidak merenung lagi? Ah tidak, yang pasti itu malah akan membuat kulit adiknya semakin gelap.

“Jadi...sampai kapan kau akan terus menunduk?” tanya Chanyeol setelah beberapa lama diam.

“Sampai kita sudah sampai di asrama.” Jawab Kai tanpa memalingkan pandangannya.

“Kau tau...kita sudah sampai di asrama.”Chanyeol berbicara agak ragu.

Kai yang mendengar ucapan hyungnya itu langsung mengangkat kepalanya dengan cepat, cukup membuat hyungnya kaget. Ia kemudian pergi keluar bis tanpa berkata apapun. Chanyeol mengikuti dibelakangnya.

“Kau pikir...dia akan seperti itu sampai kapan?” tanya Taemin kepada Sehun saat melihat Kai duduk diatas jendela di kamarnya.

“Entahlah hyung, aku rasa pertandingan baseball tadi cukup membuatnya terpukul.” Jawab Sehun dengan mata yang masih fokus dengan psp nya.”Hyung, apa kau punya game yang lain yang lebih...menarik, maksudku lebih menantang. Aku rasa dalam 1 jam aku bisa menyelesaikan yang satu ini.” Sambung Sehun.

“Kupikir...apa ini tidak terlalu berlebihan?” Taemin mengabaikan Sehun dan menggaruk kepalanya yang sama sekali tidak gatal.

“Ya! Hyung jawab dulu pertanyaanku sebelumnya.” Sehun memukulkan pspnya kearah kepala Taemin.

“Aigoo nappeun dongsaeng! Appo!” Taemin kembali mengarahkan tangannya kearah kepalanya, sakit.
Saat kedua namja kekanak-kanakkan itu sibuk hanya karena game psp, Kai yang sejak tadi merenung terus memandang kearah halaman yang tepat dibelakang kamar asrama. Tak sengaja dia melihat kearah halaman asrama yeoja yang berada diseberang. Mata dan pikirannya saat ini terfokus pada seorang yeoja berjaket putih yang sepertinya sedang frustasi.

‘Ternyata bukan hanya aku yang sedang frustasi saat ini.’ pikir Kai.

“Baiklah, aku pergi ya. Nanti setelah makan malam aku akan kembali lagi untuk membawa game yang kau 
maksud.” Ucapan Taemin membuyarkan lamunan Kai.

“Baiklah, sekalian kita bareng ke aula utama ya hyung. Kan ada kelas nanti malam.” Sehun mencoba mengingatkan.

“Ah ne. Hei kau manusia galau!”

“Wae hyung?” jawab  Kai, merasa dirinya dipanggil.

“Kau jangan terus berpura pura terpuruk padahal kau sedang memperhatikan yeoja di asrama sebrang itu.” Taemin kemudian pergi setelah mengatakan itu.

“Eh? Apa yang dia katakan?” Sehun mendadak mengangkat kepalanya.


‘Sial, aku lupa ada pencuri indra barusan’ pikir Kai.

---to be continued---

Upcoming part > Part 2. Pertemuan

No comments:

Post a Comment